Categories
Uncategorized

Kue Ulang Tahun Papski

Hai semuanya..!! Hari ini, aku akan menceritakan pengalamanku membuat kue untuk ulang tahun papski beberapa hari yang lalu.

Awal ide untuk membuat kue itu adalah waktu aku dan mamski sedang belanja di salah satu supermarket. Di tengah belanja, aku dan mamski mampir melihat bagian bahan-bahan kue atau makanan. Dan kadang-kadang, kalau kami sudah mampir, kami akan saling tunjuk deretan tepung-tepung yang ada hanya untuk iseng. Nah, saat itu salah satu dari aku dan mamski (maaf aku lupa 😁) menunjuk bahan untuk membuat kue Blackforest Kukus. Dan begitu kami ingat ulang tahun papski yang waktu itu akan datang beberapa hari lagi, bahan tersebut langsung sepakat kami beli. Ya, kami akan mencoba membuat sendiri kue ulang tahun untuk papski meskipun sebelumnya belum pernah melakukan.

Aku dan mamski baru membuat kue Blackforest-nya di weekend lalu saat papski sudah di rumah. Tepatnya, kami membuatnya pada hari Sabtu sore saat papski briefing Suara Anak (tulisan tentang acara Suara Anak di hari Minggu-nya mungkin akan kubuat setelah ini). 

Sesaat setelah papski berangkat briefing ke Surabaya, aku dan mamski mulai mempersiapkan bahannya dan mulai membuat kue. Memang karena aku dan mamski keahliannya bukan membuat kue, jadi ada beberapa kekacauan kecil yang terjadi. Yang pertama adalah saat me-mixer adonan dengan kecepatan tinggi, adonan itu sampai belepotan ke pinggir wadah, mengenai tangan mamski, sampai kabel mixer pun ikut tercelup-celup, hihihihi…

Ketika menghias kue yang sudah matang juga begitu. Aku dan mamski awalnya merencanakan untuk menaburkan meises di pinggir kue. Namun kami bingung gimana cara nempelkan meises itu ke samping setelah kue diolesi lapisan tipis whipping cream. Akhirnya aku punya ide semacam melempar-lemparkan meises itu sehingga menempel ke whipping cream. Soalnya kalau dilekatkan pakai tangan, malah creamnya yang ikut nempel ke tangan. Tapi ya gitu deh, akhirnya berantakan banget 😁

Lalu keribetan yang ketiga adalah, saat menghias bagian atas kue dengan whipping cream, whipping cream-nya meleleh terus saat ditaruh di kue. Jadi setiap beberapa menit, selalu diantara aku atau mamski, pasti ada yang bilang gini, “Eh, udah mulai cair! Ayo masukin kulkas lagi!!” Wkwkwk… Jadinya bolak-balik si kue dan whipping cream harus keluar-masuk kulkas 😅 Tapi setidaknya, kue itu berhasil juga diselesaikan. Sampai-sampai mamski bilang, “Udah deh mems, kita sekali ini aja bikin kuenya. Ribet banget soalnya…” 😁


Rencana sebenarnya adalah mengeluarkan dan memakan bersama kue itu saat papski pulang dari Surabaya. Namun ternyata malam itu papski baru pulang sekitar jam setengah 11 malam. Jadi, kue itu cuma ditunjukkan aja ke papski, dan baru dikeluarkan lalu dimakan bersama besok paginya. Dan Alhamdulillah, kuenya enaaak… Ya walaupun agak keras karena habis dimasukkan kulkas. Tapi itu sih tidak apa-apa. Kan yang penting rasanya nggak aneh gitu, hehehe…

Nah, itulah teman-teman, ceritaku saat membuat kue untuk papski. Semoga kalian menikmati ceritanya ya.. Bye… 😊

By Ayunda Damai

A high school student that loves her family, friends, books, and piano <3

2 replies on “Kue Ulang Tahun Papski”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s