Categories
Uncategorized

Aku dan Pengalamanku Belajar

Namaku Ayunda Damai Fatmarani. Aku merupakan anak tunggal yang dilahirkan di Blitar tanggal 24 Januari 2006. Aku tinggal di Sidoarjo bersama kedua orangtuaku yang biasa kupanggil mamski dan papski, serta kedua kucingku. Kedua orangtuaku bekerja. Papski sebagai Manajer Pengembangan di Kampus Guru Cikal dan mamski berkerja sebagai Dosen Psikologi di Universitas Airlangga (UNAIR).

Aku sangatlah mengagumi mereka berdua. Mereka adalah tokoh panutanku sekaligus pendukung nomor satuku. Apapun yang aku lakukan pasti didukung oleh mamski dan papski. Sepanjang yang aku lakukan  baik dan berdampak positif untukku.

Mamski, secara tidak langsung mengajariku bagaimana menjadi perempuan yang tangguh dan pantang menyerah. Kami memang sering berdua karena papski kerja di Jakarta. Dan pulang sekitar 2-3 minggu sekali. Tak jarang aku melihat mamski kelelahan akibat banyaknya pekerjaan kampus yang membuatnya sibuk. Tapi walau kelelahan, bukan berarti kasih sayang dan perhatiannya padaku berkurang. Justru karena sering berdua seperti inilah yang membuat kami lebih memahami satu sama lain.

Di sisi lain, papski secara tidak langsung mengajariku bahwa keluarga itu nomor 1. Tiap kali papski ada kesempatan untuk pulang ke rumah, papski selalu menghabiskan waktu untuk family time bertiga. Kegiatan yang kami lakukan bervariasi. Bisa saja dengan jalan-jalan, olahraga bersama, ataupun hanya sekedar mengobrol santai dan main game bersama di rumah. Apapun kegiatannya, yang terpenting dapat membuat kami yang terpisah jarak dapat tetap terasa dekat.

Banyak orang yang tahu, aku suka sekali dengan buku. Saking sukanya, koleksi buku milikku sampai lebih dari 3 rak yang berada di kamarku. Aku sangat suka membaca karena mamski dan papski sendiri mempunyai banyak buku di rumah. Jadi aku sudah sangat terbiasa dengan buku sejak kecil. Bahkan mungkin sejak aku lahir. Dua kategori buku favoritku adalah fantasi dan petualangan, seperti buku-buku dari Enid Blyton, Roald Dahl atau Tere Liye. Diantara semuanya seingatku yang paling sering aku ulang membacanya adalah serial BUMI, BULAN, MATAHARI, dan BINTANG karya Tere Liye.

Hal lain yang aku juga sangat suka adalah kucing. Berkali-kali aku mempunyai kucing, namun akhirnya selalu antara mati atau diungsikan karena nakal. Kucing-kucing itu kucing kampung yang datang sendiri  ke rumah, dan kemudian kami beri makan. Saat ini yang tersisa tinggal 2 ekor. Nama keduanya adalah Tripot dan Cika. Aku memiliki Tripot sejak awal 2017. Kemudian 25 Maret 2017 Tripot melahirkan 4 anak. Dari keempatnya sekarang yang tersisa hanya Cika saja.

Karakter

Sejak dulu, rasanya aku adalah anak introvert, yang berarti di depan orang baru aku cenderung akan sangat pendiam. Namun, aku bisa saja berubah menjadi anak yang berisik dan cerewet begitu aku bertemu dengan teman-teman terdekatku atau mungkin saat aku sedang sendiri. Selain itu, salah satu sifatku adalah mudah merasa tidak tega. Aku mudah merasa kasihan kepada sesuatu,  misalnya saat melihat ada hewan terlantar. Jika melihat hal seperti itu, ingin rasanya aku mengambil hewan itu untuk dipelihara.

Aku juga bukan anak yang banyak meminta sesuatu kepada orangtuaku. Mungkin karena hal tersebut masih berkaitan dengan diriku yang mudah kasihan seperti yang sudah aku katakan tadi. Dalam hal ini aku akan kasihan ada orangtuaku bila aku banyak meminta. Dan ini jelas membuat orangtuaku bahagia.

Namun harus kuakui, aku juga mempunyai beberapa kekurangan Salah satunya adalah, suka menunda pekerjaan. Terkadang juga termasuk dalam hal belajar. Aku benar-benar berusaha keras untuk menghapus sifat buruk ini. Yang aku lakukan untuk menguranginya seiring waktu adalah mencatat apa yang harus menjadi prioritasku. Memang tidak cepat menghilangkan kebiasaan buruk itu. Seringkali aku kesal sendiri dengan diriku. Tapi aku selalu berusaha ingat bahwa tidak ada proses yang instan, seperti kata mamski.

Aku juga adalah tipe anak yang bisa dibilang ceroboh. Tak terhitung berapa kali aku tersandung atau tertabrak benda dengan konyol. Tak terhitung pula bagaimana aku selalu kehilangan benda-benda kecil seperti pensil, penghapus, dan lainnya. Terkadang aku heran juga, apa yang membuatku jadi begitu ceroboh.

Kegemaran

Kegemaranku yang tidak pernah berganti-ganti adalah membaca, menulis, dan bermain piano. Kedua hal tersebut mulai kutekuni sejak tahun 2012. Dalam membaca dan menulis, aku menyukainya karena mamski dan papski mempunyai buku banyak dan sering menulis di depanku. Sehingga, di bidang tulis-menulis aku dibuatkan blog oleh papski. Blog tersebut bernama ayundadamai.com.

Sementara untuk bermain piano, aku memulai karena orangtuaku yang ingin potensi non-akademik atau seniku dikembangkan. Awalnya mereka mengamati potensi non-akademik apa yang aku punya. Setelah mencari tahu lebih lanjut dan menyadari aku punya bakat bermusik, akhirnya aku dimasukkan ke sebuah sekolah musik untuk belajar piano.

Aku sangat bersyukur karena namaku sering keluar menjadi juara dalam beberapa kompetisi piano. Contohnya saat aku menjadi juara 1 dalam perlombaan Quarto Music Competition. Selain itu di Ujian Royal Piano (Ujian ABRSM) aku juga mampu mencapai hasil Distinction. Aku sangat bangga dengan diriku sendiri dan berharap bakatku ini dapat terus dikembangkan lagi dan kelak dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang positif.

Pengalaman Belajar di Sekolah

Sekolah Dasar tempat aku belajar merupakan sekolah Islam full day. Pelajaran agama menjadi salah satu yang utama di sini. Jadi dibanding sekolah biasanya, mata pelajaran di sekolahku memang lebih banyak karena pelajaran agama di sini dipisah-pisah (dirinci) sesuai cabangnya.

Nilai-nilai akademikku di sekolah ini tergolong baik. Cukup banyak teman-temanku yang mengira aku les pelajaran melihat nilai-nilaiku. Padahal tidak. Walaupun kegiatanku memasuki kelas 6 semester 2 makin padat dan pelajaran makin sulit, aku berusaha untuk tidak mengandalkan les pelajaran seperti teman-temanku kebanyakan. Sebab bagiku dengan les aku justru makin pusing dan kecapekan. Dan bila aku belajar sendiri di rumah, aku tahu apa yang harus lebih aku pelajari dan aku dapat belajar dengan caraku sendiri.  

Selain terkait akademik, di sekolah aku juga belajar hal-hal non-akademik melalui ekstrakurikuler. Kegiatan semacam inilah yang selalu aku nikmati di sekolah. Karena dapat membuatku lebih bisa bersosialisasi dengan orang lain. Ditambah lagi dengan ini aku dapat menyalurkan hobiku di sekolah sehingga akan lebih banyak orang yang mengapresiasi.

Sejak kelas 4, ekstrakurikuler yang aku pilih adalah paduan suara. Seingatku aku memilih ekstrakurikuler ini karena masih ada hubungannya dengan musik. Lagipula, aku juga ingin mengembangkan kemampuan vokalku. Latihan rutin tim paduan suara dilakukan pada hari Jum’at. Dan jika akan ada penampilan, biasanya kami dijadwalkan untuk mengikuti latihan tambahan. Pernah satu atau dua kali pelatih paduan suara memintaku untuk mengiringi anak-anak dengan piano. Seperti saat lomba di SNA (Singapore National Academy).

Namun, memasuki semester 2 kelas 6 ini aku dan teman-temanku sesama kelas 6 tidak bisa lagi mengikuti ekstrakurikuler paduan suara. Sebab jam kegiatan ekstra di hari Jumat diganti untuk jam tambahan pelajaran yang akan mempersiapkan kami menghadapi ujian-ujian akhir nanti.

Di sekolah, selain menjadi anggota tim paduan suara, aku juga menjadi salah satu anggota tim wartawan cilik (warcil). Tim wartawan cilik ini terdiri dari aku bersama 3 temanku. Satu diantaranya adalah sesama kelas 6 dan yang lainnya berasal dari kelas 5. Sama dengan paduan suara, aku telah menjadi wartawan cilik sekolah sejak kelas 4. Bedanya, untuk wartawan cilik ini, kami dipilih langsung oleh sekolah dan bukan melalui extrakurikuler.

Selain bertugas membuat liputan dan berbagai tulisan untuk majalah sekolah, pengalaman yang paling aku ingat selama menjadi wartawan cilik sekolah adalah mengikuti pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh Jawa Pos. Pelatihan ini dilaksanakan pada tahun 2016. Dalam pelatihan tersebut aku belajar bagaimana membuat tulisan yang baik dan juga belajar beberapa hal tentang fotografi. Pemahaman tentang jurnalistik dari pelatihan bersama Jawa Pos juga pernah kuperkuat dengan mengikuti kelas Junior Journalist di Holiday Program Sekolah Cikal Cilandak Tahun 2016.

Pengalaman menarik berikutnya adalah di saat aku dan 2 teman sesama anggota tim wartawan cilik diberi tugas untuk mewawancarai tamu sekolah yang berasal dari Republik Ceko. Kami sancta bersemangat sekali saat itu sebab ini pertama kalinya kami mewawancarai orang luar negeri. Walaupun sedikit kesusahan juga sebab kami harus membuat pertanyaan dalam Bahasa Inggris.

Masih tentang hal menyenangkan di sekolah, di setiap tahunnya aku dan teman-temanku selalu menantikan kegiatan Action Day. Action Day adalah kegiatan seperti pentas seni dimana kami bisa mengekspresikan diri dan kemampuan masing-masing melalui berbagai macam atraksi. Berkali-kali aku selalu menjadi pembawa acara Action Day bersama satu teman yang lain. Sampai akhirnya pada Action Day tahun ini, aku memutuskan untuk tidak menjadi pembawa acara lagi. Banyak anak yang bingung mengapa aku tidak mau menjadi mc lagi. Kujelaskan, karena aku ingin mencoba hal baru dan ingin merasakan suasana Action Day bila aku tidak jadi pembawa acara.

Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang selalu aku sukai sebenarnya sempat berubah-ubah. Di tahun-tahun awal masuk sekolah, aku sangat menyukai matematika. Sampai pernah sekali aku diberi kesempatan ke Bogor untuk menjadi Finalis KMNR (Kompetisi Matematika Nalaria Realistik) tahun 2014. Memang di saat itu, aku tidak menang di finalnya. Namun aku sangat menikmati mengerjakan soal-soal matematika. Bagiku, mengerjakan soal matematika sama seperti memecahkan sebuah masalah yang rumit. Dan ketika selesai kukerjakan, aku merasa mendapat kepuasan tersendiri.

Tapi sejak tahun keempatku bersekolah, pelajaran favoritku berubah menjadi bahasa. Entah itu bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, atau yang lainnya. Aku sangat menyukai pelajaran ini sebab di pelajaran bahasa, pasti masih ada hubungannya dengan kegemaranku yaitu menulis dan membaca. Dan tahun ini, aku ingin membuat tantangan untuk diriku sendiri, yaitu mendapat nilai sempurna pada pelajaran bahasa Indonesia saat ujian. Berdasarkan penuturan guru-guruku hanya sedikit sekali ada murid yang berhasil mendapat nilai sempurna di pelajaran bahasa. Dan aku ingin menjadi salah satu dari murid tersebut.

Terkait bahasa, aku beberapa kali mengikuti perlombaan seperti lomba menulis atau story telling. Seperti di tahun 2014, aku diminta guru untuk mengikuti lomba story telling bahasa Inggris dalam rangka acara ME Confest 2014 (Muhammadiyah Education Conference and Festival). Di sana, karena ini perlombaan story telling pertamaku, namaku tidak keluar sebagai pemenang. Mungkin karena saat itu aku terlalu gugup menyampaikan ceritanya. Jadi tidak apa-apa, untuk pengalaman saja.

Ada pelajaran yang kusuka, ada juga pelajaran yang kurang kusukai di sekolah. Mata pelajaran yang aku kurang suka adalah yang menuntutku untuk menghafal banyak hal. Seperti di pelajaran IPS dan PKN. Aku kurang suka dengan mata pelajaran sejenis ini, sebab dengan banyaknya hafalan aku justru mudah lupa dengan yang baru saja aku pelajari.

Saking seringnya aku lupa dengan kedua pelajaran itu, aku selalu berusaha untuk membaca buku IPS atau PKN sesering mungkin. Kemudian, tiap kali ada materi yang aku anggap sulit, segera aku rangkum materi tersebut dengan bahasaku sendiri. Dengan begitu, aku akan lebih mudah memahaminya. Jika sudah paham, pastilah nanti aku otomatis lebih hafal.

Di luar mata pelajaran, masalah lainnya yang biasa kuhadapi saat belajar adalah bagaimana aku yang kadang sangat tidak sabaran bila akan mempelajari sesuatu. Tentang hal ini, tidak hanya kuhadapi saat belajar pelajaran sekolah saja. Tapi juga sering kuhadapi saat belajar memainkan suatu lagu baru di pianoku. Aku pernah sampai stres sendiri ketika merasa tak dapat memahami sesuatu dengan cepat.

Kalau sudah seperti itu, mau tidak mau aku harus berhenti sebentar. Kemungkinan besar tubuhku juga perlu istirahat setelah lama belajar. Pada waktu istirahat, biasanya aku akan membaca buku, tidur, atau melakukan aktivitas lainnya yang dapat mengurangi kejenuhanku. Sekitar 30 menit istirahat, kulanjutkan lagi belajarku apabila belum tuntas. Dengan cara ini, aku bisa mengurangi kekesalan pada diriku sendiri.

Harapan di SMP

Saat SMP nanti, aku berharap pengalaman belajarku dapat menjadi lebih menyenangkan sekaligus lebih efektif. Jadi belajar bukan dengan cara-cara yang biasanya. Tidak hanya itu, aku juga ingin orang-orang lebih memahami cara belajarku yang terkadang sedikit berbeda. Sebab aku yakin dengan cara itu, hal yang aku pelajari akan lebih aku ingat dengan jangka waktu yang lebih panjang.

Kemudian, harapan untuk diriku pribadi adalah menjadi anak yang lebih produktif dari sekarang. Karena seperti yang sudah aku katakan di awal, aku sering menunda pekerjaan. Dan itu tidak hanya merugikan diriku sendiri, namun juga orang-orang di sekitarku yang berharap banyak padaku atau melihat potensiku.

Di luar pelajaran, aku ingin sekali dapat mengembangkan bakatku dalam hal bermusik dan menulis. Dalam hal bermusik aku ingin sekali bisa lebih mendalami vokal selain terus menekuni dan lebih memahirkan skill pianoku. Siapa tahu juga suatu saat nanti aku juga bisa belajar alat musik lain selain piano, seperti gitar atau biola.

Sementara untuk menulis, aku sangat ingin dapat benar-benar menerbitkan bukuku sendiri. Walaupun buku itu hanya pembukuan dari tulisan blog-ku sejak tahun 2012. Dalam hal ini, banyak sekali teman-temanku atau guru-guru di sekolahku yang sangat mendukung dan meminta untuk dipercepat penerbitan buku dari tulisan-tulisan dalam blog-ku. Walau sempat sedikit kebingungan saking banyaknya permintaan, aku takjub dan sangat bersyukur akan seberapa besar dukungan orang-orang di sekitar untuk aku mengembangkan bakatku.

By Ayunda Damai

A high school student that loves her family, friends, books, and piano <3

5 replies on “Aku dan Pengalamanku Belajar”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s