Hai semuanya…. Sebenarnya aku kemarin belum selesai menceritakan liburanku di Semarang. Masih ada satu cerita lagi. Tapi hari ini aku mau menceritakan pengalamanku saat mengikuti lomba dan pelatihan membuat cerpen dulu yaa..
Aku dan teman-temanku mengikuti pelatihan dan lomba ini di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Pendaftarannya sudah agak lama. Dan aku memutuskan ikut karena aku ingin mencoba pengalaman baru. Dari rumah, aku diantar mamski naik mobil ke sekolah sesuai waktu kumpul yang tertulis pada pengumuman peserta. Dari sekolah ke Surabaya, aku dan teman-temanku menaiki mobil yang disediakan sekolah.
Awalnya, aku dan teman-temanku sempat mengira akan naik bus yang juga parkir di area depan sekolahku. Karena memang, cukup banyak murid sekolahku yang ikut lomba ini, yaitu sekitar 60 anak. Ternyata, bus itu disewa oleh SMP yang gedungnya di sebelah SD-ku. Karena itu, teman-teman semobilku langsung menanggapinya seperti ini. “Huuh.. Busnya itu kok parkirnya di depan sekolah kita sih! Kan kita jadi ge-er, ngira mau naik bus itu!” 😁✌️
Saat sudah sampai UNESA, kami semua pergi ke tempat pelatihan yaitu Auditorium UNESA. Dan sekitar dua per lima peserta pelatihan dan lomba adalah dari sekolahku. Entah kenapa banyak anak yang tertarik mengikutinya, termasuk aku, hehehe.. Padahal kalau todak ingin ya tidak apa-apa tidak ikut. Karena jumlah kami banyak, jadi kalau aku lihat kanan-kiri, rasanya penuh murid sekolahku. Sementara murid sekolah lainnya ada di pinggir-pinggir. Sebelum pelatihan, ada beberapa penyambutan, dan dongeng dari mahasiswa UNESA. Baru setelah itu diadakan pelatihan. Pelatihan itu sendiri menurutku tidak begitu lama dan hanya membahas dasar-dasar menulis cerpen.
Setelah pelatihan selesai, murid kelas 4-6 diminta untuk berpindah tempat lomba ke Joglo UNESA. Untuk kelas 1-3, tempat lombanya tetap di Auditorium yang dibuat tempat pelatihan. Namun, aku cukup senang tempat lombaku termasuk yang di Joglo. Karena walaupun panas, tempatnya adalah tempat terbuka. Jadi rasanya beda dengan di dalam gedung.
Untuk lombanya, seluruh kelas diberi beberapa tema. Yaitu liburan, fantasi, misteri, dan persahabatan. Kalau aku sendiri, membuat cerpen dengan tema fantasi. Alasannya, kalau liburan, terlalu biasa dan aku nggak ada ide yang menarik tentang itu. Cerita liburan biasanya tidak ada konfliknya, jadi isinya biasanya datar. Kalau misteri, bingung isinya apa. Dan kalau persahabatan, isinya juga terlalu biasa dan kelihatannya banyak dipilih anak- anak yang lain. Jadi aku memilik tema fantasi aja deh.
Waktu lomba itu 3 jam, dimulai dari jam 10 sampai jam 1. Kalau tidak salah, aku menyelesaikan cerpenku 1 jam lamanya. Dan sesudah selesai, peserta diperbolehkan untuk makan siang (disediakan panitia), atau membeli camilan di bazar yang ada di dekat tempat lomba, atau shalat. Kalau aku sendiri, awalnya mau beli sesuatu di bazar, tapi karena penuh, akupun makan siang dan shalat.
Saat aku selesai shalat, aku diberi tahu salah satu guru dari sekolahku kalau setelah shalat semua diminta untuk pergi ke Auditorium tempat lomba kelas 1-3. Karena kata panitia, akan ada penampilan dari beberapa mahasiswa UNESA. Ada pertunjukan tari, baca puisi, dan pertunjukan mendongeng dari Kak Handoko (pendongeng yang diundang).
Namun sayangnya, di akhir pertunjukan, guru-guru dari sekolahku memanggil kalau rombongan kami harus pulang duluan. Padahal waktu itu sudah banyak anak yang harap-harap cemas tentang pengumuman lombanya. Tapi guruku bilang untuk meninggalkan nomor peserta agar nanti kalau ada yang menang, ada buktinya. Kutebak, guru-guru sekolahku segera mengumpulkan kami untuk pulang lebih dulu karena mungkin guru-guru telah bilang ke wali murid untuk sampai di sekolah jam 3, padahal acaranya sendiri selesai baru jam 3.
Alhamdulillah.. Setelah aku sampai rumah, mamski diberi tahu kepala sekolahku (Bu Enik) kalau aku mendapat nominasi umum nomor 2. Setidaknya lumayanlah untuk percobaan pertama mengikuti lomba menulis cerpen. Sampai-sampai karena aku dapat nomor itu, salah satu temanku yang satu antar jemput denganku bilang ke aku seperti ini: “Damai.. Selamat ya.. Kamu dapat nominasi umum. Oya, tolong ajarin aku nulis cerpen doong.. Kalo gak aku paksa loo.. Hehehe…”
8 replies on “Mengikuti Pelatihan dan Lomba Menulis Cerpen”
Wah keren ikut pelatihan menulis cerpen……
Papski jadi pengen baca cerpennya……..
Makasih papskiii….
Hehehe kalau soal cerpennya, insya allah deh diunggah di blog 😁
Asyik asyik ditunggu
Hehehe… Tapi masih mungkin lo paps… 😁✌️
Maksudnya, mau direvisi dulu biar tambah bagus sebelum diunggah ya?
😀
Wah nambah ilmu dan pengalaman 😃😃
Iya, om.. 😃😃
Wah menarik sekali ceritanyaaaa.. 😊👍👍
Terus menulis yaa dek..