Categories
Uncategorized

#RestInPeace, Ciki..

Sebelum melanjutkan cerita lebaranku, ada kabar sedih yang ingin kuceritakan.

Kalian pasti ingat salah satu anak kucingku yang bernama Ciki kan? Well, hari Jumat, tanggal 7 kemarin, ia mati dan ditemukan oleh Miss Mita yang kebetulan baru pulang mengajar piano di rumahku.

IMG_2891.JPG

Jadi ceritanya, saat itu Miss MIta baru selesai mengajar, lalu pamit pulang. Waktu mengantar Miss Mita ke depan, di luar rumahku saat itu benar-benar sepi, dan tidak ada tanda-tanda anak kucing berkeliaran. Aku coba memanggil mereka dan satu persatu mereka datang. Yang pertama itu Cika dan Cimol sementara 2 yang lain belum terlihat.

Namun saat itu aku santai saja dan berpikir kalau mereka pasti akan kembali. Mereka memang sudah terbiasa main di luar pagar.

Tepat sebelum Miss Mita pergi, datang mbak Su yang baru saja belanja beberapa barang. Dan saat motor Miss Mita sudah agak jauh, langsung muncul Ciko dari atas pohon. Ok, tiga anak kucing sudah kembali. Tapi masih belum ada tanda-tanda Ciki datang.

Saat itulah aku sudah mulai ada perasaan tidak enak.

Lalu aku duluan masuk sementara mbak Su masih di luar rumah entah melakukan apa. Dan belum sampai 5 menit aku di dalam rumah, Miss Mita kembali datang dengan motornya dan bilang, “Mai, itu kok kayak kucingmu.” Aku langsung keluar lagi dan kami (aku dan mbak Su) pergi mengikuti Miss Mita.

Dari kejauhan, mulai terlihat seperti ada kucing kecil yang terkapar di tengah jalan. Tapi saat itu aku belum percaya kalau itu Ciki karena kalau dari jauh bulunya terlihat berwarna putih polos.

Semakin dekat, terlihat jelas kalau itu ternyata memang benar Ciki! Aku kaget dan sedih, pokoknya campur jadi satu perasaanku saat itu. Di saat aku yang sudah tidak bisa ngomong banyak karena kaget, mbak Su dengan cepat memasukkan mayat Ciki tersebut ke kantong plastik dengan menahan tangis tidak tega.

Sebenarnya aku tidak mau menggambarkan hal tersebut di tulisan ini. Sebab memang kematian Ciki benar-benar tragis. Entah bagaimana kejadiannya, pokoknya kepala Ciki kondisinya seperti habis terlindas kendaraan sampai darahnya kemana-mana. Kasihan banget pokoknya.

Saat mbak Su mengikat kresek yang berisi mayat Ciki, keluar satu tetangga yang juga pecinta kucing melihat kami, dan memberi tahu bahwa sebaiknya dikubur saja. Jangan dibuang. Kami memang tidak berencana membuangnya karena benar-benar tidak tega. Namun kami bingung akan dikubur di mana Ciki saat itu.

Akhirnya kresek dibawa dulu ke rumah dan keluar lagi satu tetangga sebelah rumah yang memberi tahu kalau mayat Ciki dikubur di lahan kosong depan rumah saja. Mbak Su-pun mengubur Ciki di seberang rumah selagi aku masuk ke dalam rumah sambil menangis sesenggukan. Aku sedih sekali. Benar-benar sedih melihat Ciki.

Saat Ciki selesai dikuburkan, nenekku telepon. Dengan sisa-sisa tangis, aku mengangkatnya. Nenek yang mendengar kalau aku menangis langsung dengan kaget bertanya ada apa. Dan aku langsung menjelaskan apa yang terjadi pada Ciki.

Nenek langsung mencoba menenangkanku dan menutup telepon. Saat itu mbak Su langsung berkata jujur kalau sebenarnya mbak Su deg-degan saat aku ditelepon nenek. Karena nenekku kan memang orangnya khawatiran. Dan selang beberapa waktu saat nenek kemudian menelpon mbak Su untuk menanyakan kabarku, sebenarnya nenek agak geli mengetahui aku nangis karena aku seperti menganggap kalau anak-anak kucing itu adalah adikku sendiri.

Well, sebenarnya tidak salah sih, karena aku memang sudah menganggap anak-anak kucing itu sebagai adikku. Jadi ketika Ciki mati, rasanya itu bukan seperti kehilangan hewan peliharaan tapi rasanya itu seperti kehilangan adik / keluarga sendiri. Benar-benar nggak bisa digambarkan rasanya.

Ditambah lagi ini adalah pertama kalinya aku benar-benar melihat kucing peliharaanku mati dan melihat mayatnya tepat di depan mataku dengan kondisi yang mengenaskan. Bertambahlah kesedihanku yang sudah sangat saat itu.

Dan akhirnya, untuk menghibur diriku sendiri, sore hari anak-anak kucing yang tersisa beserta Tripot kuajak masuk ke dalam rumah dan kuajak main lama.

Disitulah terjadi adegan lucu. Saat itu aku sedang buka youtube dan menyetel video minecraft dari channel gaming yang biasa kutonton. Nah Ciko dan Cimol waktu itu mendekati dan ingin tahu apa suara-suara yang muncul dari hp-ku itu. Aku yang menyadari hal itu langsung menghadapkan layar hp ke arah anak-anak kucing.

Aku lupa kenapa tapi pokoknya saat itu Cimol bosan dan akhirnya pergi. Sementara Ciko dengan serius tetap menonton video minecraft itu seolah ia tahu maksudnya! Mukanya serius megamati. Lucu banget deh!

IMG_2873.JPG

Mbak Su yang kuberi tahu soal hal ini langsung mengambil laptop dan menyetelkan video kucing dan dihadapkan pada Ciko. Dan Ciko langsung menatapnya terus sampai dia ketiduran! Hihihi…

Jadi begitulah sedikit kabar sedih minggu ini. Silakan komen di bawah ya apakah kalian juga pernah mengalami kejadian serupa. Dan untuk Ciki yang jauh di sana, dapat salam dari ketiga saudaramu yang unyu-unyu ini.. Baik-baik ya… 🙂

FullSizeRender.jpg

Bye…

By Ayunda Damai

A high school student that loves her family, friends, books, and piano <3

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s