Categories
Uncategorized

Dongeng Naga Air

Di sebuah lembah yang sangat terpencil, hiduplah 2 naga air. Naga air adalah naga yang bertugas membagikan air kepada seluruh orang. Sifat naga air pertama dan naga air kedua jauh berbeda. Naga air pertama itu sangat pelit. Ia hanya memberi air pada rakyat yang kaya. Sementara rakyat yang miskin dibiarkannya menderita. Selain itu, juga ada naga air kedua. Naga air yang kedua ini selalu membagikan air kepada siapa saja, dari yang miskin maupun yang kaya.

Naga air kedua selalu bepergian untuk memberikan air kepada semua orang sehingga ia jarang ada di lembah itu. Ketika rakyat miskin datang ke lembah untuk meminta air, mereka tidak bertemu naga air kedua. Rakyat miskin pun merasa kesusahan.

Setelah beberapa hari, rakyat miskin sudah mulai tidak sabar menunggu air dari naga air kedua. Akhirnya pada suatu malam, para rakyat miskin berkumpul tanpa sepengetahuan naga air pertama di suatu gunung untuk berseru memanggil naga air kedua.

Setelah berseru agak lama, datanglah naga air kedua dari kejauhan. Tapi, seruan mereka yang begitu keras itu juga membangunkan naga air pertama. Naga air pertama pun marah dan pergi ke gunung tempat para rakyat miskin. Naga air pertama pun memarahi dan mengancam akan mengurangi jatah air para rakyat miskin.

Untuk melindungi rakyat miskin, naga air kedua pun membalas perkataan naga air pertama. Lama-kelamaan, kedua naga air berkelahi seru. Sebelum perkelahian, naga air kedua berjanji akan memberikan air kepada semua orang walaupun nanti ia kalah.

Naga air pertama menggigit ekor naga air kedua. Dan naga air kedua membalasnya dengan menggigit salah satu sayapnya. Perkelahian itu terus berlanjut sampai keduanya tidak berdaya dan mati. Setelah kejadian itu, rakyat miskin sedih karena naga air kedua yang baik hati itu mati. Tapi meski naga air kedua mati, ia tetap memenuhi janjinya. Naga air kedua pun menjelma menjadi tetesan air hujan yang membasahi bumi.

By Ayunda Damai

A high school student that loves her family, friends, books, and piano <3

10 replies on “Dongeng Naga Air”

Leave a reply to Ayunda Damai Cancel reply