Cerita Libur Lebaran 5 : Pergi ke Pantai Tambakrejo dan Pangi Lagi

Jadi, setelah aku dari Madura, aku pergi ke Wlingi lagi. Itu di hari keempat lebaran. Besoknya, saat hari raya ke lima, seluruh keluarga di Wlingi pergi jalan-jalan ke pantai. Pantai yang pertama kami kunjungi adalah pantai Tambakrejo. Perjalanan kesana mungkin kurang lebih 1,5 jam. Karena itu, kalau kalian mau kesana, boleh kok tidur dulu selama di jalan 😊

Sesampainya di Tambakrejo, ternyata keadaannya sangaaaaat ramai. Beda dengan keadaan dulu saat ke sana tahun 2013. Dan karena sangat ramai, banyak sampah bertebaran dimana-mana! Selain itu, air laut disana sedang pasang. Jadi, kami hanya bisa bermain dibelakang bendera merah yang sudah ditancapkan oleh petugas sebelum kami datang. Bendera merah itu tanda batas aman bermain di pantai.

Kalau teman-teman mau, coba bandingkan suasana pantai Tambakrejo yang sekarang dan yang dulu dengan melihat foto di bawah ini dan di postinganku 2 tahun yang lalu. Beda lho. Sayang sekali juga pantai yang dulunya baguuus banget jadi banyak sampahnya. Rasanya sangat tidak enak. Makanya teman-teman, kalau mau pergi ke mana saja, jangan biasakan buang sampah sembarangan ya.. Agar lingkungan di sekitar kita tidak kotor.

Karena kondisi yang tidak nyaman, kami memutuskan setelah dari Tambakrejo mau ke pantai Pangi saja. Apalagi mbak Fifi dan mbak Alya belum pernah kesana. Makanya selama di Tambakrejo kami hanya membasah-basahi kaki sedikit dan bermain pasir saja, kecuali Ilham. Kalau Ilham, dia langsung saja bermain-main air sampai tubuhnya basah semua. Akhirnya, Ilham pun mandi di Tambakrejo dan tidak ikut ke Pantai Pangi. Kami memang tidak bilang ke Ilham kalau mau kesana. Soalnya Bapak Niknok, Budhe Raras, dan Sena memutuskan ikut nenek dan kakung pulang saja karena capek. Jadi mereka tidak ikut lanjut ke Pangi.

Sebelum ke Pangi, kami makan siang di pantai Tambakrejo. Walaupun sudah ada warung disekitar sana, kami memilih untuk menggelar karpet dan memesan lauk di warung yang berada di dekat kami. Nenek sudah menyiapkan nasi dan buah sendiri. Lauk yang kami pesan ada ikan goreng, ikan bakar, ikan asap, udang, dan lain-lain.

Sehabis makan-makan, agar Ilham tidak sadar kalau kami berbelok ke pantai Pangi, mobil yang Ilham tumpangi, yaitu mobilnya kakung, berjalan paling depan. Bapak Ati yang menyetir. Lalu dua mobil yang mau ke Pangi, yaitu mobilku dan mobilnya bapak Nunun, berjalan paling belakang. Lalu saat ada belokan, mobilnya kakung lurus dan mobilku dan mobilnya bapak Nunun belok ke kiri yaitu ke arah pantai Pangi. Untuk cerita kondisi jalan ke pantai Pangi silahkan lihat di ceritaku saat ke pantai Pangi dulu ya, karena sudah pernah kuceritakan. Yang pasti jalannya seru seperti roller coaster dan ditambah jalan kaki agak jauh.

Di pantai Pangi, pertama-tama, kami berendam di kolam air payaunya dulu, karena airnya hangat. Baru kami bermain di pantainya. Untungnya, air laut pantai Pangi sedang tidak pasang, jadi kami bisa bermain air sepuasnya. Aku juga baru tahu, kalau ternyata, pantai Pangi dan pantai Tambakrejo itu bersebelahan dan hanya dihalangi oleh tebing yang tinggi.Berendam di kolam payau itu rasanya segar. Airnya jernih dan tidak terlalu dingin. Banyak anak kecil yang berendam di situ juga karena memang lebih aman untuk anak-anak daripada bermain air di pantainya langsung.

Waktu ke pantai Pangi kali ini, aku sudah diperbolehkan untuk bermain di air lautnya yang ombaknya kecil, meskipun tetap keras. Kalau yang dulu aku masih belum boleh. Jadi, akupun semakin senang. Dan memang pantai Pangi ini lebih bagus daripada Tambakrejo.

Kami bermain-main air sampai jam 04.00 WIB, lalu kami mandi dulu sebelum pulang. Kami baru sampai di rumah nenek saat sudah waktunya shalat Isya. Padahal kami dari pantai Pangi sebelum Maghrib. Lumayan lama juga kan, perjalanannya. Tapi biarpun lama, yang penting happy…

Dan postingan ini, menutup ceritaku selama libur lebaran kemarin. Yang pasti, aku merasa senaaaaaaaang sekalii……. Semoga liburan segera datang lagi yaa… 😄