Ini adalah cerita ketigaku selama mudik. Kejadiannya masih di saat puasa, kalau tidak salah itu dua hari sebelum lebaran. Aku, mamski, papski, kakung, mas Dimas, mbak Risma, Ilham, Bapak Niknok, dan Bapak Ati pergi ke Sirah Kencong. Kata Bapak Ati dan Mbak Risma yang sudah pernah pergi kesana, Sirah Kencong adalah perkebunan teh yang jadi tujuan wisata juga. Selain kebun teh di sana juga ada air terjun dan reruntuhan candinya.
Seingatku kami berangkat sekitar jam 01.00 WIB. Waktu berangkat dari rumah nenek, sebenarnya mbak Risma tidak ikut karena masih sekolah. Dia menjadi panitia pembagian zakat fitrah di sekolahnya. Namun saat mobilnya sudah jalan tapi masih di dekat rumah nenek, kami melihat mbak Risma pulang dari sekolah dengan berjalan kaki. Akhirnya kami putar balik menuju rumah nenek dan mengajak mbak Risma untuk ikut.
Perjalanan ke Sirah Kencong itu memerlukan waktu 1,5 jam kalau dari rumah nenekku. Awalnya dikira cuma 30 menit. Eh, ternyata jauh lebih lama, karena jalannya yang susah. Untuk pergi ke sana, harus melewati jalan makadam, jalan berpasir, naik turun bukit, melewati jalan menanjak yang sebelahnya jurang, pokoknya seru-seru sedikit seraaaam… 😁
Kalau menurutku, rute perjalanan ke Sirah Kencong ini tidak cocok untuk orang yang tidak berjiwa petualang. Aku membayangkan kalau nenek ikut pasti sudah berteriak-teriak minta turun atau pulang.. 😅
Tapi memang pemandangannya banyak yang kereen. Seperti di atas ini, ada hutan karet yang cantik. Ada hutan pinus juga, dan perkebunan kopi. Setelah melewati jalan yang berkelok-kelok, akhirnya sampai di wilayah perkebunan teh. Lagi-lagi pemandangannya sangat bagus seperti di bawah ini.
Sampai di Sirah Kencong, papski memarkir mobil di halamankantor perkebunan. Sebelumnya, sempat ijin ke pak satpamnya dulu. Perkebunan Sirah Kencong ini terletak di lereng Gunung Kawi. Di perkebunan ini ada pabrik teh bernama Ken Tea. Tapi kami tidak masuk ke pabriknya.
Dari halaman kantor itu kalau melihat sekeliling pemandangannya beneran bagus sekali. Suasana disana masih indah dan asri. Udaranya sejuk, tapi memang cenderung sepi. Apa mungkin karena liburan ya?
Setelah melihat-lihat sekeliling, kami akhirnya memutuskan untuk mencoba pergi ke air terjun. Letaknya ada di bagian belakang pabrik. Tapi untuk kesana harus berjalan kaki cukup jauh dan dengan jalan setapak yang menanjak. Untung saja di beberapa tempat, disediakan tempat duduk seadanya dari bambu untuk istirahat sebentar.
Semakin naik ke atas, pepohonannya semakin rimbun dan udaranya semakin dingin. Dan ternyata untuk mencapai air terjun itu, memerlukan waktu yang cukup lama. Kami sudah berjalan cukup jauh tapi masih belum sampai juga. Kami hanya bisa melihat air terjun dari kejauhan.
Sayangnya, waktu itu sudah hampir jam 04.00 sore, dan kakung harus segera pulang karena ada acara di Kelurahan. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali, karena untuk perjalanan pulang pasti juga perlu waktu lama seperti berangkatnya. Jadi, bye-bye air terjun… Misi kali ini hanya bisa sampai setengah jalan… 😞
2 replies on “Cerita Libur Lebaran 3 : Ke Perkebunan Teh Sirah Kencong”
lagi…lagi… cerita ke-empat ada kan? 🙂
Ada kok om.. 😊