Hai Mamski! Tahun-tahun sebelumnya, aku biasa mengawali hari ulang tahun Mamski dengan mengucap kata selamat dan memberi pelukan tepat setelah aku bangun tidur. Tahun ini agak berbeda ya mams. Dengan aku berkuliah 298 kilometer jauhnya dari rumah, rutinitas kita jadi berubah. Tapi aku harap dengan tulisan ini akan terasa sama spesialnya ❤
Sebagai anak semata wayang Mamski yang mengetahui seluk beluk karakternya, aku bisa dengan yakin menyatakan bahwa ada dua kata yang paling tepat mendeskripsikan Mamski: Berdaya dan memberdayakan.
Mamski adalah ibu yang berdaya. Membesarkanku sebagai ibu tunggal sembari mempertahankan pekerjaannya sebagai dosen dan menghadapi berbagai tantangan lainnya bukanlah hal yang mudah. Tapi Mamski berhasil menjalankan semua itu dengan ketangguhan yang luar biasa. Selama 20 tahun terakhir, Mamski konsisten menjadi dosen yang selalu semangat berkontribusi untuk orang-orang di sekitarnya dan selalu berkarya melalui buku-buku dan media lainnya. Di saat yang bersamaan, Mamski merupakan ibu yang meski tidak sempurna tapi selalu ada di sisiku dalam situasi apapun. Bahkan sekarang ketika aku sedang merantau, apapun yang terjadi, aku tahu akan selalu ada Mamski yang menjadi tempat amanku untuk kembali atau sekadar menceritakan hari yang semakin bervariasi.
Mamski jugalah ibu yang memberdayakan. Bagi Mamski, pengalaman sehari-hari dan situasi tidak terduga adalah ruang terbaik untukku belajar dan berkembang menjadi perempuan yang tangguh pula. Maka diskusi sehari-hari dengan Mamski, baik dulu saat aku masih menjadi anak sekolah maupun sekarang saat di bangku perkuliahan, selalu memberikanku banyak insight baru. Karena melalui diskusi-diskusi inilah aku mendapatkan banyak ruang untuk memahami emosiku serta merefleksikan perbuatanku.
Usaha Mamski dalam memberdayakanku juga terlihat dalam bagaimana Mamski selalu memberikan kepercayaan padaku untuk memiliki ruang-ruang belajar secara mandiri. Seperti ketika aku lulus SMA, Mamski tidak pernah sekalipun melarangku untuk menuntut ilmu jauh dari rumah. Walaupun dipertanyakan, diragukan, atau dikhawatirkan oleh banyak orang, keyakinan Mamski tetap bulat. Mamski tidak pernah ingin membatasi kesempatanku untuk terus belajar dimanapun itu yang terbaik untukku.
Karena itu, selamat ulang tahun Mamski, perempuan yang paling aku kagumi, dulu, kini, dan nanti.
Sama seperti do’aku tahun lalu, aku harap Mamski selalu dilimpahi kesehatan, keselamatan, dan ketenangan. Dan semoga akan ada banyak pintu-pintu kebahagiaan yang terbuka untuk Mamski di masa mendatang.
I love you Mamskiii ❤

