Playground of Ujung Pandang has become one of the unforgettable memories in my mind. The event was full of nerve-wrecking experiences, happiness, frustration, and tears. All of Cikal students tried to show the best of themselves. And I believe that everyone succeed to do it. But actually, in my opinion the most important is how we really put our time and heart in the preparation for this event. And also how teachers, students, and every member of the Sekolah Cikal Surabaya create bonds of trust and understanding during the entire preparation months. So I will try to include all of those ethereal feelings in this notes.
Tag: cerita di sekolah
#Random
Hii.. Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa judul tulisan kali ini #Random. Itu karena, hari ini aku memang akan menceritakan beberapa kejadian yang kualami kemarin secara acak.
Jadi kemarin, aku dan dua temanku sesama ‘Duta Literasi’; Tata dan Mas Donny, dipanggil untuk berkumpul ke Ruang Penelitian dan Pengembangan yang ada di sekolahku. Saat itu aku dipanggil oleh guru kelas 5 yaitu bu Zahro. Padahal waktu itu aku lagi enak-enak makan, eh… nggak taunya dipanggil. Jadi keselek deh ππ
Dan jelas saja aku kaget dan deg-degan saat dipanggil ke ruangan tersebut. Pikirku, ada apa ya? Lalu seperti biasanya saat aku kaget, aku langsung membayangkan hal yang tidak-tidak gitu, hehehe… Awalnya aku deg-degan dipanggil itu karena takut dimarahi, sebab di kelas 5 ini aku sering telat, wkwkwk… π Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, aku merasa aneh juga dengan ketakutanku tadi. Soalnya mana mungkin kalau dimarahin sampai disuruh ke Litbang π
Ternyata saat masuk Litbang, aku melihat Tata sudah ada di sana. Tenang deh… Tak lama kemudian, muncul juga Mas Donny yang kalau tidak salah dijemput Bu Enik. Tapi, beberapa saat kemudian, deg-deganku datang lagi. Dan itu karena.. *drum roll*… kami bertiga ternyata diminta untuk rekaman suara untuk semacam bel tanda waktu kelas 4, 5, dan 6 harus masuk kelas.. Kalian pernah tahu suara pengumuman di stasiun kalau kereta akan datang kan? Nah, bel sekolahku dibuat semacam itu, dan kami pengisi suaranya π
Dan entah kenapa, kami bertiga langsung ketawa nggak jelas waktu dengar contohnya. Sampai-sampai guru yang mendampingi geleng-geleng melihat kami ketawa. Walaupun kami tertawa, bukan berarti kami sudah nggak deg-degan. Kami langsung saling tunjuk siapa duluan saat guru pendamping bilang kalau waktunya rekaman. Alhamdulillah.. Yang ditunjuk yang paling besar dulu, jadi Mas Donny deh yang duluan π
Dan Alhamdulillah lagi, aku dapat melakukan perekaman suara ini dengan lancar. Walaupun memang harus diulangi sampai sekitar 4 kali sih.. π Setelah Tata selesai rekam suara, kami kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran.
Cerita lain di hari yang sama, tepatnya saat pelajaran IPA, kami belajar membedah ikan! Wah, seru! Memang dari beberapa hari yang lalu, Bu Neneng (wali kelasku sekaligus guru IPA) mengatakan kalau hari Rabu kemarin kami akan diajak membedah ikan untuk mempelajari organ pernafasannya. Kami diminta untuk membuat kelompok masing-masing yang beranggotakan 5-6 anak. Dan anak-anak di kelompokku ada aku, Ghefira, Lify, Nazwa, Talitha, dan Zahra. Masing-masing kelompok diminta membawa satu ikan mujair untuk dibedah. Di kelompokku, yang membawa ikan mujair adalah Ghefira.
Sebenarnya kemarin yang membedah itu Bu Neneng, sementara kami ditugaskan untuk memperhatikan organ dalam ikan itu. Ikan di kelompokku adalah ikan terakhir yang dibedah Bu Neneng. Nah, tanpa sadar, Bu Neneng meninggalkan pisau yang dibuat membedah ikan di kelompokku. Lalu Ghefira malah memotong-motong kepala ikan itu sampai tak berbentuk lagiπ sampai-sampai, Ghefira menemukan udang kecil di dalam tubuh ikan itu, lho!
Di-tengah Ghefira ‘membedah’ ikan itu, datang seorang guru kelas 6 yang aku kenal. Namanya Bu Fajar. Saat di tempat kami membedah ikan, Bu Fajar bilang kalau mencium bau amis ikan di deretan ruang kelas 5. Eh, ternyata ketemunya di depan kelasku. Ghefira masih sibuk dengan kegiatannya ‘membedah’ ikan. Saat Bu Fajar masih melihat-lihat ikan dari kelompok lain, Ghefira memotong bagian mata ikan itu dan dipegangnya tanpa sarung tangan! Aku melihatnya saja sudah jijik. Waktu kelompok kami menunjukkannya ke Bu Fajar, ia langsung bilang begini, “Ih! Kalian sadis juga ya ternyata!” Wkwkwk… π Dan celetukan Bu Fajar itu disambung oleh cengiran kami π
Dan untuk akhir dari tulisan ini, aku akan menceritakan sesuatu yang sangaat menggembirakan bagiku. Itu adalah… Aku nggak jadi ketua kelas lagi! Horee…..!!! ‘Loh, kok nggak jadi ketua kelas malah seneng?’ Jelas saja aku senang, soalnya, dari beberapa hari yang lalu, aku mulai kurang nyaman menjadi ketua kelas. Selain karena tanggung jawabnya berat, juga karena aku kurang suka dengan pengurus yang sekarang.
Aku mulai ingin mengundurkan diri dari tugas sebagai ketua kelas dari beberapa hari yang lalu. Saat aku cerita ke mamski, mamski bilang kalau aku boleh bilang ke Bu Neneng untuk mengundurkan diri dan menyampaikan alasannya. Aku mulai terpikir untuk bilang ke Bu Neneng kemarin setelah selesai membedah ikan. Sebelum bilang ke Bu Neneng, aku sempat bilang ke Ghefira kalau aku mau mengundurkan diri. Ghefira hanya bilang. “Ya sudah, nggak apa-apa kok. Kalau kamu memang nggak mau jadi ketua kelas, ya bilang aja ke Bu Neneng.” Alasan kenapa aku hanya bilang ke Ghefira dan bukan anak lain adalah, karena dia sudah menjadi sahabatku sejak kelas 3 . Selain itu juga kalau aku bilang ke anak lain, kemungkinan terbesar mereka akan bilang begini. “Loh Mai, kamu jangan mengundurkan diri po’o. Pliss..” Dan kalimat seperti itu nggak membantu banget bagiku.
Aku baru punya kesempatan untuk bilang ke Bu Neneng saat akan shalat Ashar berjamaah di sekolah. Saat itu, kelas memang kosong dan hanya ada Bu Neneng di dalam kelas. Jadi, aku bersama Ghefira segera bilang. Alhamdulillah.. Bu Neneng memperbolehkanku untuk tidak jadi ketua kelas lagi. Dan saat itu aku merasa seneeng bangeet.. Rencana awalnya, Bu Neneng akan bilang ke anak-anak kelasku yang lain hari ini sebelum pelajaran dimulai. Namun hari ini aku sakit dan memutuskan untuk menulis tulisan ini untuk kalian π
Nah itulah beberapa ceritaku kemarin. Sampai jumpa semuanya, byee… π€π€π€