Categories
Uncategorized

#Random (4): ABRSM Exam and Slime Collection

Now, I’m gonna try to write in English and talk about more than one thing as I do on the other #Random writings. Please forgive me if my English is not good enough, or if I make some mistakes in making sentences.

I want to talk about my royal exam in piano that is called ABRSM (The Associated Board of the Royal Schools of Music) Exam and my slime collection!

*ABRSM Exam*

If you scroll down in my blog content, you must find some notes about my ABRSM piano exam. At that time, I take the exam for grade 1. And on 12 April, I’m gonna take the exam again, but for grade 3.

You might be wondering, ‘why I didn’t take the exam for grade 2?’. Well, it’s because we’re allowed to do that. And anyway, my skill is enough for grade 3. So that’s why I skip the second grade.

I don’t know why, but I can’t wait for the D day of that piano exam. Isn’t it wierd? But for me it is normal. As long as it’s not myΒ school exam (lol).

*Slime Collection*

I think you already know that I really like slime. I want to show you now, my slime collection that I made by myself. So I’m gonna upload a video from my youtube channel that I made few weeks ago down here.

But actually there is a few things that change after that video was uploaded on youtube. First, the clear slime is thrown away into the gutter. It’s because the slime turn into a very sticky batter with a really horrible smell! It’s not a slime anymore. I can’t play with that. So the only thing I can do with that slime is, THROW IT AWAY!!!

The second change is I finally make another slime with only white glue. And the texture is really nice. I also added sequins into that slime soΒ the slime is somehow nice to look at (for me).

So that’s all for this #Random post. Hope you enjoyed it and I’ll see you later. Byee…!!!

Categories
Uncategorized

#Random (2)

Haaii…. Seperti tulisan #Random sebelumnya, aku kali ini juga akan menceritakan beberapa hal yang terjadi di sekolahku hari ini.

Hari ini adalah hari pertamaku masuk lagi ke sekolah setelah hampir satu minggu ijin karena sakit. Di hari Kamis ini, sebenarnya aku mendapat kabar kalau aku akan diberi sanksi karena nggak masuk sekolah saat upacara 17 Agustus. Tapi aku tenang saja. Karena kan, aku memang baru saja sembuh sakit. Surat ijinnya juga ada. Daripada loyo terus pingsan di tempat upacara, mending istirahat di rumah, kan. Itu kalau kataku sih 😁 Lagipula pada akhirnya aku nggak mendapat panggilan hukuman karena hal itu. Jadi, yaa, nggak apa-apa deh. Yaa, kecuali kalau memang hukumannya besok πŸ˜…

Nah, karena hari ini adalah hari pertama masukku setelah sakit, teman-temanku yang langsung datang mengerubungiku saat melihatku masuk. Kangen kali ya πŸ˜‚ *kegeeran. Beberapa hari yang lalu juga ada yang menanyakan langsung lewat LINE, kok aku lama ijinnya. Jadi tadipun masih banyak teman-temanku yang tanya, “Mai! Kamu sakit apa kemarin?” Dan akupun harus menjawabnya satu persatu seperti menghadapi wartawan.. πŸ˜… 

Cerita lain, agak agak siang saat istirahat aku dipanggil oleh mbak Khansa dan mbak Fira yang satu tim Jurnalistikku saat lomba. Merekapun cerita (mereka tahu cerita ini dari salah satu guru di sekolahku), kalau kelompok dari sekolah kami tidak ikut lagi ke babak final sebenarnya karena tidak diberi pengumuman. Padahal, karya tulis sekolahku adalah salah satu karya tulis yang terbaik di lomba itu. Jadi, kami tidak lanjut ke babak final sebenarnya bukan karena kalah. 

Mereka juga ada kabar lagi, entah benar, entah tidak, bahwa ada pihak di lomba Jurnalistik itu yang berbuat curang dan berusaha menyingkirkan kelompok kami dengan cara yang tidak benar. Tapi, aku tidak akan menyebutkan siapa pihak tersebut walaupun aku mengetahuinya. Sebab aku tidak ingin menyindir siapapun dan menyebarluaskannya di blog-ku ini. Jujur saja, aku, Mbak Fira, dan Mbak Khansa sampai ingin menangis mendengar kabar itu. Namun, aku menahannya karena aku tidak ingin semua anak jadi tahu dan membuat kambuh sifat kepo mereka 😁

Dan cerita terakhir hari ini adalaah… Aku dipilih menjadi Dokter Cilik! Aku dikabari oleh petugas UKS, Bu Ana. Ia memanggil 3 orang dari kelas 5 untuk ikut ke UKS. Dan di sana ada banyak anak kelas 4 yang dipilih. Walaupun nggak tau namanya, aku sempat mengobrol dengan beberapa dari mereka. 

Aku masih belum tahu Dokter Cilik ini detil aktivitasnya seperti apa. Karena tugas baru akan diberitahu mulai minggu depan sesuai jadwal piket masing-masing. Aku kebagian hari Senin. Ada 2 Dokter Cilik lama yang mendampingi beberapa Dokter Cilik baru. Dan yang mendampingiku ialah, Syifa, yaitu teman sesama Warcil. Jadi aku tidak perlu berkenalan lama-lama. Syifa akan mendampingi untuk hari Senin dan Selasa. Di hari Rabu dan Kamis, yang mendampingi ialah Luna, dia adalah teman seperumahan sekaligus sahabatku dulu. Rasanya senang dan excited sekali menunggu untuk piket pertamaku di hari Senin nanti.

Nah, itu dia ceritaku di hari ini, semoga menikmati yaa… Byee… 😊

Categories
Uncategorized

#Random

Hii.. Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa judul tulisan kali ini #Random. Itu karena, hari ini aku memang akan menceritakan beberapa kejadian yang kualami kemarin secara acak.

Jadi kemarin, aku dan dua temanku sesama ‘Duta Literasi’; Tata dan Mas Donny, dipanggil untuk berkumpul ke Ruang Penelitian dan Pengembangan yang ada di sekolahku. Saat itu aku dipanggil oleh guru kelas 5 yaitu bu Zahro. Padahal waktu itu aku lagi enak-enak makan, eh… nggak taunya dipanggil. Jadi keselek deh πŸ˜­πŸ˜…

Dan jelas saja aku kaget dan deg-degan saat dipanggil ke ruangan tersebut. Pikirku, ada apa ya? Lalu seperti biasanya saat aku kaget, aku langsung membayangkan hal yang tidak-tidak gitu, hehehe… Awalnya aku deg-degan dipanggil itu karena takut dimarahi, sebab di kelas 5 ini aku sering telat, wkwkwk… πŸ˜‚ Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, aku merasa aneh juga dengan ketakutanku tadi. Soalnya mana mungkin kalau dimarahin sampai disuruh ke Litbang 😁

Ternyata saat masuk Litbang, aku melihat Tata sudah ada di sana. Tenang deh… Tak lama kemudian, muncul juga Mas Donny yang kalau tidak salah dijemput Bu Enik. Tapi, beberapa saat kemudian, deg-deganku datang lagi. Dan itu karena.. *drum roll*… kami bertiga ternyata diminta untuk rekaman suara untuk semacam bel tanda waktu kelas 4, 5, dan 6 harus masuk kelas.. Kalian pernah tahu suara pengumuman di stasiun kalau kereta akan datang kan? Nah, bel sekolahku dibuat semacam itu, dan kami pengisi suaranya πŸ˜†

Dan entah kenapa, kami bertiga langsung ketawa nggak jelas waktu dengar contohnya. Sampai-sampai guru yang mendampingi geleng-geleng melihat kami ketawa. Walaupun kami tertawa, bukan berarti kami sudah nggak deg-degan. Kami langsung saling tunjuk siapa duluan saat guru pendamping bilang kalau waktunya rekaman. Alhamdulillah.. Yang ditunjuk yang paling besar dulu, jadi Mas Donny deh yang duluan 😁   

Dan Alhamdulillah lagi, aku dapat melakukan perekaman suara ini dengan lancar. Walaupun memang harus diulangi sampai sekitar 4 kali sih.. πŸ˜… Setelah Tata selesai rekam suara, kami kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran.

Cerita lain di hari yang sama, tepatnya saat pelajaran IPA, kami belajar membedah ikan! Wah, seru! Memang dari beberapa hari yang lalu, Bu Neneng (wali kelasku sekaligus guru IPA) mengatakan kalau hari Rabu kemarin kami akan diajak membedah ikan untuk mempelajari organ pernafasannya. Kami diminta untuk membuat kelompok masing-masing yang beranggotakan 5-6 anak. Dan anak-anak di kelompokku ada aku, Ghefira, Lify, Nazwa, Talitha, dan Zahra. Masing-masing kelompok diminta membawa satu ikan mujair untuk dibedah. Di kelompokku, yang membawa ikan mujair adalah Ghefira.

Sebenarnya kemarin yang membedah itu Bu Neneng, sementara kami ditugaskan untuk memperhatikan organ dalam ikan itu. Ikan di kelompokku adalah ikan terakhir yang dibedah Bu Neneng. Nah, tanpa sadar, Bu Neneng meninggalkan pisau yang dibuat membedah ikan di kelompokku. Lalu Ghefira malah memotong-motong kepala ikan itu sampai tak berbentuk lagi😝 sampai-sampai, Ghefira menemukan udang kecil di dalam tubuh ikan itu, lho!

Di-tengah Ghefira ‘membedah’ ikan itu, datang seorang guru kelas 6 yang aku kenal. Namanya Bu Fajar. Saat di tempat kami membedah ikan, Bu Fajar bilang kalau mencium bau amis ikan di deretan ruang kelas 5. Eh, ternyata ketemunya di depan kelasku. Ghefira masih sibuk dengan kegiatannya ‘membedah’ ikan. Saat Bu Fajar masih melihat-lihat ikan dari kelompok lain, Ghefira memotong bagian mata ikan itu dan dipegangnya tanpa sarung tangan! Aku melihatnya saja sudah jijik. Waktu kelompok kami menunjukkannya ke Bu Fajar, ia langsung bilang begini, “Ih! Kalian sadis juga ya ternyata!” Wkwkwk… πŸ˜‚ Dan celetukan Bu Fajar itu disambung oleh cengiran kami 😁

Dan untuk akhir dari tulisan ini, aku akan menceritakan sesuatu yang sangaat menggembirakan bagiku. Itu adalah… Aku nggak jadi ketua kelas lagi! Horee…..!!! ‘Loh, kok nggak jadi ketua kelas malah seneng?’ Jelas saja aku senang, soalnya, dari beberapa hari yang lalu, aku mulai kurang nyaman menjadi ketua kelas. Selain karena tanggung jawabnya berat, juga karena aku kurang suka dengan pengurus yang sekarang. 

Aku mulai ingin mengundurkan diri dari tugas sebagai ketua kelas dari beberapa hari yang lalu. Saat aku cerita ke mamski, mamski bilang kalau aku boleh bilang ke Bu Neneng untuk mengundurkan diri dan menyampaikan alasannya. Aku mulai terpikir untuk bilang ke Bu Neneng kemarin setelah selesai membedah ikan. Sebelum bilang ke Bu Neneng, aku sempat bilang ke Ghefira kalau aku mau mengundurkan diri. Ghefira hanya bilang. “Ya sudah, nggak apa-apa kok. Kalau kamu memang nggak mau jadi ketua kelas, ya bilang aja ke Bu Neneng.” Alasan kenapa aku hanya bilang ke Ghefira dan bukan anak lain adalah, karena dia sudah menjadi sahabatku sejak kelas 3 . Selain itu juga kalau aku bilang ke anak lain, kemungkinan terbesar mereka akan bilang begini. “Loh Mai, kamu jangan mengundurkan diri po’o. Pliss..” Dan kalimat seperti itu nggak membantu banget bagiku.

Aku baru punya kesempatan untuk bilang ke Bu Neneng saat akan shalat Ashar berjamaah di sekolah. Saat itu, kelas memang kosong dan hanya ada Bu Neneng di dalam kelas. Jadi, aku bersama Ghefira segera bilang. Alhamdulillah.. Bu Neneng memperbolehkanku untuk tidak jadi ketua kelas lagi. Dan saat itu aku merasa seneeng bangeet.. Rencana awalnya, Bu Neneng akan bilang ke anak-anak kelasku yang lain hari ini sebelum pelajaran dimulai. Namun hari ini aku sakit dan memutuskan untuk menulis tulisan ini untuk kalian 😊

Nah itulah beberapa ceritaku kemarin. Sampai jumpa semuanya, byee… πŸ€—πŸ€—πŸ€—