Categories
Uncategorized

Cerewetnya Dahlia

‘Hoaaeemm… Eh, tumben banget Dahlia masih tidur. Kalau gitu, aku tidur lagi aja, ah..’

‘Teeeett, teett, teeett..!!!’ Terdengar alarm di ponselku berbunyi nyaring. “Hei! Bangun pemalas!! Lihat dong jam-nya. Sudah jam setengah tujuh tau!!” Belum selesai alarm berbunyi, sudah terdengar sahutan saudara kembarku yang paling menjengkelkan. Ya, dia adalah Dahlia. Orang paling cerewet nomor 1 di rumahku ini.

“Iya, iya!! Ini aku sudah bangun!” Seruku. “Makanya dong, kalau bangun jangan kelamaan. Nih, aku aja udah bangun dari tadi. Udah ah, sana kamu mandi dulu. Habis mandi, langsung ke ruang makan. Jangan tidur lagi! Ngerti?” . “Iya, kakakku yang baik hati..!” Jawabku dengan nada mengejek.

Aku segera mandi dan ganti baju dengan cepat agar tidak kena omelan dari Dahlia. ‘Huuuh! Udah tau aku lagi enak-enak tidur malah dibangunin. Dia kelihatannya emang gak bisa deh, lihat orang lagi senang.’ Gumamku dalam hati saat mandi.

“Hai Bun! Hai Yah!” Kataku saat lari ke ruang makan. “Hai juga Dila..” Jawab orangtuaku. “Tumben bangunnya agak siang, Dil”. “Hehehe.. Iya Bun.. Kan hari Minggu.” Ujarku yang tidak menghiraukan Dahlia yang terlihat sedang menggelengkan kepalanya saat melihatku. “Tadi hampir aja kami tinggal, lho, Dil.” Kata Ayah. “Makanya, kan udah aku bilang berkali-kali, kalau bangun itu jangan kelamaan.” Ujar Dahlia yang mulai cerewet lagi. Ayah dan Bundaku langsung tertawa saat melihat wajah cemberutku. “Huuh… Nggak lucu tauu!” Seruku. “Sudah, ah, sarapan dulu.” Kata Dahlia sambil menyodorkan mangkok berisi sereal. “Terimakasih, Lia.” Kami semua segera makan dengan lahap.

“Bun, Yah, aku ke kamar dulu ya..” Ujarku sesaat setelah selesai makan. “Mau tidur lagi itu pasti..” Sayup-sayup terdengar suara Dahlia yang tidak kuhiraukan.

“Huh, kapan sih Dahlia bisa berubah agar nggak mencerewetiku terus? Andai aja ada sesuatu yang bisa merubah Dahlia..” Omelku di kamar. “Aku bisa membantumu gadis kecil…” Terdengar suara yang sangat mengerikan di area kamarku. “S-siapa kamu?!” . “Ah, aku tak akan memberi tahumu sampai kau menjawab pertanyaanku.. Apakah kau mau dibantu olehku?” . “Eh, hmm.. B-baiklah..” Jawabku dengan ragu-ragu. ‘Aku benar-benar takut mendengar suara itu. Jangan-jangan, dia adalah.. Ah, sudahlah, mungkin ini tak seburuk itu.’ . “Plop!!” . “Aah!!” Terdengar bunyi gelembung pecah yang diikuti dengan teriakanku. “Hah! Siapa kamu?!” Tanyaku kaget saat melihat seorang perempuan yang memakai gaun biru. “Jangan takut, gadis kecil..” Kata wanita itu sambil tersenyum sangat manis.

Aku sempat berfikir kalau ia adalah pemilik suara yang tadi. Namun, suara perempuan ini jauuh lebih bersahabat dan menyenangkan dari suara tadi yang sangat menyeramkan. “Oke, oke, namun siapa kamu?” . “Aku adalah ibu perimu, nak. Kau bisa memanggilku Miss Angel.” Aku sangat kaget dengan jawaban perempuan itu, atau tepatnya Miss Angel. “Apa! Ibu peri?! Tidak mungkin ada ibu peri di dunia ini?!” . “Karena kau belum tahu semua rahasia dunia ini..”

“Um, jadi…?” . “Jadi, aku akan membantumu untuk menghilangkan kecerewetan saudaramu..!” Katanya dengan nada ceria. “Oke, itu terdengar seperti rencana yang bagus.” Kataku kemudian “Bagaimana kau akan melakukannya?”

“Lihat ini.” Sesaat setelah ia mengucapkan itu, muncul semacam portal tepat di antaraku dan Miss Angel. Aku berseru kaget. “Wow!!” . “Nah, yang sekarang harus kau lakukan adalah masuk dalam portal tersebut.” Jelasnya. “Apa kau yakin, Miss?” Aku sangatlah takut untuk masuk ke portal itu. Bagaimana kalau aku tak bisa kembali? Atau bagaimana jika ada monster di sana? Itu bisa menjadi sangat mengerikan.

“Oh, ayolah, kau tak perlu khawatir. Aku bisa menolongmu jika terjadi sesuatu.” . “Oke, bye Miss Angel..!” Teriakku sambil masuk ke dalam portal. “Bye, Dila…!” Sayup-sayup terdengar seruan dari Miss Angel dari luar portal.

“Huwaaa…!” Kepalaku terantuk lantai. Aku segera melihat sekitar. ‘Eh, inikan kamarku. Hmm.. Pasti ada kesalahan. Ah, sudahlah, setidaknya aku tidak terdampar di tempat lain.’ Gumamku.

“Dila.. Ada apa..?” . “Eh.. Hehe, aku tidak apa-apa kok, Lia.” Jawabku. “Oh, ya sudah.” Dahlia pun sager berjalan melaluiku. ‘Aneh, kalau ada kejadian seperti ini pasti dia sudah mencerewetiku. Tapi, nggak apa-apa deh daripada dia cerewet terus.’

Hari terus berlalu, tiap hari Dahlia tidak mencerewetiku. Entah kenapa, aku makin tidak nyaman dengan keadaan ini. Padahal biasanya, aku paling benci saat Dahlia mencerewetiku. Sekarang, justru kebalikannya.

Berkali-kali aku mencoba untuk memanggil Miss Angel. Tapi itu tidak berguna. Miss Angel tidak muncul juga. Walaupun aku tahu kemungkinan Miss Angel tidak muncul, aku tetap mencobanya malam ini.

“Miss Angel! Tolong munculah!” Seruku. ‘Plop!” Ada suara gelembung pecah seperti saat Miss Angel muncul di kamarku beberapa hari yang lalu. “Miss Angel!” Teriakku begitu muncul perempuan bergaun biru yang kukenal. “Ada apa, Dila?” . “Miss, tolonglah.. Aku tak ingin berada di sini. Aku tidak suka dengan Dahlia yang tidak cerewet..!” Ujarku sambil menangis. “Baiklah, nak..”

Seperti beberapa hari yang lalu, Miss Angel membuat portal lagi. Tanpa aba-aba, aku langsung masuk ke dalam portal itu.

“Dahliaa…!!!” Seruku saat aku kembali di kamarku. Dahlia yang melintas di luar kamarku segera masuk dan dilanjutkan oleh pelukanku. “Eehh..! Kenapa sih, Dil?! Mimpi buruk ya waktu tidur barusan? Makanya, kalau mau tidur itu, doa dulu dong..!” Kata Dahlia. “Eh, tidur? Aku tadikan nggak tidur Lia..” Jawabku bingung. “Jelas-jelas aja kamu tidur tadi. Udah, ah, sana shalat Dhuhur!” Ujar Dahlia. “Huh, dasar sleepyhead..” Omelnya sebelum keluar dari kamarku.

Meninggalkanku yang bengong sendiri..

Categories
Uncategorized

Kue Ulang Tahun Papski

Hai semuanya..!! Hari ini, aku akan menceritakan pengalamanku membuat kue untuk ulang tahun papski beberapa hari yang lalu.

Awal ide untuk membuat kue itu adalah waktu aku dan mamski sedang belanja di salah satu supermarket. Di tengah belanja, aku dan mamski mampir melihat bagian bahan-bahan kue atau makanan. Dan kadang-kadang, kalau kami sudah mampir, kami akan saling tunjuk deretan tepung-tepung yang ada hanya untuk iseng. Nah, saat itu salah satu dari aku dan mamski (maaf aku lupa 😁) menunjuk bahan untuk membuat kue Blackforest Kukus. Dan begitu kami ingat ulang tahun papski yang waktu itu akan datang beberapa hari lagi, bahan tersebut langsung sepakat kami beli. Ya, kami akan mencoba membuat sendiri kue ulang tahun untuk papski meskipun sebelumnya belum pernah melakukan.

Aku dan mamski baru membuat kue Blackforest-nya di weekend lalu saat papski sudah di rumah. Tepatnya, kami membuatnya pada hari Sabtu sore saat papski briefing Suara Anak (tulisan tentang acara Suara Anak di hari Minggu-nya mungkin akan kubuat setelah ini). 

Sesaat setelah papski berangkat briefing ke Surabaya, aku dan mamski mulai mempersiapkan bahannya dan mulai membuat kue. Memang karena aku dan mamski keahliannya bukan membuat kue, jadi ada beberapa kekacauan kecil yang terjadi. Yang pertama adalah saat me-mixer adonan dengan kecepatan tinggi, adonan itu sampai belepotan ke pinggir wadah, mengenai tangan mamski, sampai kabel mixer pun ikut tercelup-celup, hihihihi…

Ketika menghias kue yang sudah matang juga begitu. Aku dan mamski awalnya merencanakan untuk menaburkan meises di pinggir kue. Namun kami bingung gimana cara nempelkan meises itu ke samping setelah kue diolesi lapisan tipis whipping cream. Akhirnya aku punya ide semacam melempar-lemparkan meises itu sehingga menempel ke whipping cream. Soalnya kalau dilekatkan pakai tangan, malah creamnya yang ikut nempel ke tangan. Tapi ya gitu deh, akhirnya berantakan banget 😁

Lalu keribetan yang ketiga adalah, saat menghias bagian atas kue dengan whipping cream, whipping cream-nya meleleh terus saat ditaruh di kue. Jadi setiap beberapa menit, selalu diantara aku atau mamski, pasti ada yang bilang gini, “Eh, udah mulai cair! Ayo masukin kulkas lagi!!” Wkwkwk… Jadinya bolak-balik si kue dan whipping cream harus keluar-masuk kulkas 😅 Tapi setidaknya, kue itu berhasil juga diselesaikan. Sampai-sampai mamski bilang, “Udah deh mems, kita sekali ini aja bikin kuenya. Ribet banget soalnya…” 😁


Rencana sebenarnya adalah mengeluarkan dan memakan bersama kue itu saat papski pulang dari Surabaya. Namun ternyata malam itu papski baru pulang sekitar jam setengah 11 malam. Jadi, kue itu cuma ditunjukkan aja ke papski, dan baru dikeluarkan lalu dimakan bersama besok paginya. Dan Alhamdulillah, kuenya enaaak… Ya walaupun agak keras karena habis dimasukkan kulkas. Tapi itu sih tidak apa-apa. Kan yang penting rasanya nggak aneh gitu, hehehe…

Nah, itulah teman-teman, ceritaku saat membuat kue untuk papski. Semoga kalian menikmati ceritanya ya.. Bye… 😊

Categories
Uncategorized

Fight Song

Categories
Uncategorized

Menjadi Murid Kelas 5

Hewwooo 👋🏻😅 Nggak nyangka, sekarang aku telah menjadi murid kelas 5. Jadi, di tulisan kali ini, aku akan menceritakan pengalamanku di tiga hari pertama menjadi murid kelas 5. 

Aku mulai masuk sekolah tanggal 20 Juli untuk Halal Bihalal. Oya, aku sekarang masuk di kelas 5 Abu dengan wali kelas Bu Neneng. Tahun lalu, Bu Neneng adalah wali kelas 4 Khalid, dan wali kelas 5 Abu adalah Bu Am. Tapi tahun ini, Bu Am menjadi wali kelas 6. Jadi wali kelasku sekarang adalah Bu Neneng. Tapi di hari pertama sekolah setelah libur panjang itu, Bu Neneng tidak masuk. Makanya setelah acara Halal Bihalal dan bersalam-salaman dengan seluruh guru, murid-murid kelasku kembali ke kelas dan bermain aja sampai waktu pulang. Asik deh… Hehehe…. 😁

Memang karena perpindahan dari kelas 4 ke kelas 5 diacak, aku tidak lagi sekelas dengan Naila dan Hanum seperti dulu. Namun setidaknya, aku masih sekelas dengan Ghefira. Jadi aku punya teman untuk diajak mengobrol. Tapi sebenarnya, kalaupun aku tidak sekelas dengan Ghefira juga tidak apa-apa, karena memang sebagian besar dari murid di kelas 5 Abu sudah kukenal walaupun ada beberapa anak yang belum pernah kuajak mengobrol.

Besuknya di tanggal 21, setekah berdoa pagi, Bu Neneng mengawali kelas dengan membacakan SOP (aku tidak tahu itu singkatan dari apa, pokoknya SOP itu semacam tata tertib gitu) untuk kelas 5. Waktu dibacakan, ada 7 SOP di kelas 5 yang isinya seputar adab berperilaku. Setelah itu, diadakan pemilihan ketua kelas. Ada 4 calon ketua kelas yang dipilih Bu Neneng. Yaitu, Husain, aku, Evan, dan Dinda. Dari 4 calon ini, murid-murid diminta memilih. Dan setelah pemilihan, akulah yang mendapat skor terbanyak. Jadi, alhamdulillah, aku menjadi ketua kelas. Skor Husain dan Evan sebenarnya sama, namun Bu Neneng memilih Husain menjakil ketua kelas dan Evan menjadi keamanan. Sementara Dinda menjadi Bendahara. Oya, Bu Neneng juga memilih Gendis, untuk menjadi Sekretaris dan Zahra menjadi pengurus perpustakaan kelas. Sejujurnya, di awal aku sendiri tidak tahu kalau ada bagian pengurus perpus kelas, kalau aku tahu dari awal, pasti aku akan jauuuh lebih mau jadi pengurus perpustakaan kelas daripada menjadi ketua kelas. Namun tidak apa-apa deh, setidaknya aku akan dapat pengalaman baru.

Besoknya, hari ketiga masuk, aku sangaat bersemangat karena ada extrakurikuler lagi, horee…! Tentu saja, aku tetap memilih paduan suara. Karena aku tidak akan di seleksi lagi kalau jumlah murid di extra paduan suara terlalu banyak. Soalnya kan, tahun lalu aku sudah ikut dan menjadi anggota tetap sampai kelas 5 ini. Saat aku di kelas tempat latihan paduan suara, aku melihat banyaak sekali anak kelas 4. Namun ada juga segelintir anak-anak kelas 5 yang baru masuk paduan suara tahun ini dan harus diseleksi.

Saat seleksi itu anak-anak paduan suara yang lama alias yang senior (termasuk aku, hehehe….) memberikan contoh bagi anak-anak yang baru masuk. Kami diminta menyanyikan 2 lagu. Setelah itu, kami diminta keluar karena ada seleksi untuk anak-anak yang baru masuk. Baru saat seleksi selesai, kami dipersilahkan masuk dan diminta untuk menyanyikan 2 lagu lagi. Oya, saat kuhitung, anak-anak yang lama itu ada 22 anak, sementara yang baru itu sekitar 29 anak. Kata Bu Henny, salah satu pelatih paduan suara, anggota paduan suara kalau bisa 35 orang. Tapi kalau memang terpaksa, anggota paduan suara bisa ditambah maksimal 40 orang. Jadi anak yang mungkin tidak lolos dari seleksi itu akan ada sekitar 18 anak. Namun kami masih belum diberi tahu siapa yang tidak lolos seleksi. Jadi mungkin anak -anak yang baru diseleksi itu saat ini harap-harap cemas gitu deh, menunggu pengumuman minggu depan. Sama seperti aku saat diseleksi dulu.

Nah, itulah ceritaku teman-teman. Bagaimana dengan cerita kalian? Semoga seru juga ya.. 😊 

Aku berharap di kelas 5 ini, aku bisa menjadi ketua kelas yang baik dan tidak sering telat 😁 Selain itu, juga lebih rajin dan disiplin untuk belajar karena memang pelajaran pasti akan bertambah sulit.

Categories
Uncategorized

Libur Lebaran 2016 (4) : Petualangan ke Pantai!!!

Surprise!!! Seperti yang kalian tahu, di tulisanku sebelumnya, aku bilang kalau aku tidak akan berjalan-jalan lagi ke tampat wisata baru laindi Blitar. Karena saat itu aku berfikir tidak ada waktu lagi untuk berjalan-jalan karena lusanya sudah akan kembali ke Sidoarjo. Ternyata, pada hari Minggu tanggal 10, mamski dan papski tiba-tiba mengajakku untuk pergi ke pantai! Jadi ini merupakan kejutan untukku dan mungkin untuk kalian juga!!!

Dari rumah nenek, papski sudah merencanakan untuk pergi ke pantai Ngliyep, karena itu adalah pantai yang paling dekat dari Wlingi diantara pantai-pantai di Malang Selatan. Tentu saja seperti biasanya kami pasti mengajak mbak Irma dan mas Dimas. Sebenarnya kalau ada mbak Alya atau mbak Fifi, atau juga mbak Risma, pasti akan kami ajak juga. Namun sayangnya, mbak Fifi dan mbak Alya sudah kembali ke Cirebon sehari sebelum kami ke pantai. Sementara mbak Rsma belum datang dari Brebes. Jadi nggak bisa bersama mereka deh.

Categories
Uncategorized

Libur Lebaran 2016 (3) : Kumpul Keluarga di Surabaya

Haiii…. Dalam postingan kali ini, aku akan menulis tentang aku, mamski, dan papski yang ke Surabaya untuk berkumpul bersama keluarga besar papski. Jadi kalau sebelumnya aku sudah bercerita tentang kumpul keluarga di Wlingi, itu adalah keluarga dari mamski.

Hari aku ke Surabaya ini adalah hari kedua lebaran. Pagi-pagi, aku, mamski, dan papski sudah bersiap-siap. Rencananya, kami akan berangkat jam 7 pagi. Namun ternyata kami baru berangkat jam 7.30. Perjalanannya cukup lama karena ada beberapa kemacetan yang kami temui. 

Di Surabaya, tepat kumpulnya di rumah buliknya papski. Aku memanggilnya Uti Ning. Waktu kami sampai, sudah ada banyak sekali keluarga yang berkumpul. Memang aku, mamski, dan papski datangnya terlambat kana macet itu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya masih tetap bisa kumpul-kumpul bertemu saudara.

Disana, aku ditawari makan makanan yang telah disediakan. Makanan yang aku makan itu kayak ayam opor. Tapi aku lupa persisnya nama makanannya karena sudah sangat lapar. Jadi aku tidak dengar kalau ada yang menyebut nama makanan itu, hehehe.. Pokoknya enak, deh 😁 Dan makanannya memang banyak. Kata mamski, Uti Ning punya usaha catering.


Sebelum semuanya pulang, kami menyempatkan untuk berfoto bersama terlebih dahulu yang hasilnya bisa kalian lihat di atas tulisan ini. Waktu pulang, aku, mamski dan papski tidak langsung kembali lagi ke Blitar. Awalnya kami bertiga rencananya akan mengantar nenek (Ibu dari papski) dan bulikku yang bernama bulik Nita, juga sepupu-sepupuku kembali ke rumah mereka di Gresik. Rencananya kami akan menginap di sana satu malam. Ternyata di perjalanan rencana berubah. Kami tidak mengantar mereka ke Gresik dulu, melainkan pergi ke Sidoarjo dan menginap di rumahku. Keesokan paginya kami baru mengantar nenek dan keluarga bulik Nita ke Gresik, lalu lanjut ke Blitar lagi.

Kumpul keluarga papski ini rame dan menyenangkan juga. Jangan lupa untuk menunggu ceritaku selanjutnya ya.. Karena setelah ini akan ada yang lebih seru lagi. Byee.. 😘👋🏻

Categories
Uncategorized

Libur Lebaran 2016 (2) : Berkumpul Bersama Keluarga Wlingi

Haaii… Ini adalah cerita libur lebaranku yang kedua. Seperti biasa, saat Idul Fitri aku dibangunkan pagi-pagi untuk bersiap berangkat menuju masjid dan melaksanakan shalat Ied. Pagi itu berjalan biasa saja, namun yang membuat berbeda adalah tidak adanya mbak Risma dan kedua adiknya, Ilham dan Sena. Mereka tidak ada selama libur lebaran ini karena mudik ke Brebes. Jadi terasa sepi banget di rumah nenekku saat itu. Tak ada anak-anak lain selain aku.

Sekitar jam 7, aku, nenekku, kakungku, dan papski berangkat menuju masjid. Dan akhirnya shalat selesai pada sekitar jam 7.30. Saat kembali dari masjid, rasanya itu sepiii sekali. Karena belum ada yang berkumpul di sana. Semakin siang, akhirnya mas Dimas dan mbak Irma datang dari rumahnya. Tapi masih ada lagi yang ditunggu-tunggu. Yaitu, mbak Alya dan mbak Fifi. Mungkin kalian masih ingat dari ceritaku yang dulu, bahwa aku dan keluargaku jarang sekali bisa bertemu dengan mbak Alya dan mbak Fifi karena rumah mereka yang jauh di Cirebon. Sebab itu aku sangat senang tiap kali lebaran tiba karena bisa bertemu dengan kedua saudaraku itu.

img_1522-3
Setelah mbak Alya dan mbak Fifi datang, kami menyempatkan untuk wefie bersama dan pergi ke rumah mas Dimas. Di sana, yang kami lakukan bermacam-macam. Diantaranya bermain minecraft multiplayer bersama mbak Alya dan membuat musical.ly dengan lagu berjudul Dont Let Me Down. Mbak Alya memang mempunyai minecraft pocket edition juga di tab-nya. Jadi karena ada internet di rumah mas Dimas, kami berdua memutuskan untuk bermain minecraft bersama di world-nya mbak Alya.

Categories
Uncategorized

Libur Lebaran 2016 (1) : Mengunjungi Wisata Alam Pacuh, Blitar

Haaaii… Seperti yang kalian tahu, aku sekarang telah berada di rumah nenekku di Blitar. Nah, di hari keduaku di rumah nenek ini kami pergi berjalan-jalan. Yang ikut ada aku, mamski, papski, mbak Irma, mas Dimas, dan bude Wenny. Memang, perjalanan kali ini yang dekat-dekat saja karena belum semua saudara berkumpul.
Untuk jalan-jalan yang kali ini, kami pergi ke Wisata Alam Pacuh di dekat Candi Penataran. Objek utamanya adalah sebuah kolam di tengah rindangnya pepohonan. Kami berangkat dari rumah sekitar jam 13.30 WIB. Saat kami sampai, Kolam Pacuh ini kelihatannya baru saja dibuka menjadi tempat wisata. Itu terlihat dari beberapa bagian seperti tempat loket dan lain-lain masih dibangun. 


Kolam ini terletak di dalam Hutan Lindung. Kalau dilihat dari luar, kataku suasananya agak serem-serem gitu. Banyak pohon-pohon tua yang ukurannya besar. Tapi setelah masuk sebenarnya nggak serem juga kok. Bagian belakang hutan lindung itu telah tertata lebih rapi walaupun bagian depannya masih kelihatan dibangun.


Ada tiga bagian di tempat wisata ini. Bagianyang paling depan adalah hutan kecil, lalu turun ke bawah kita akan bertemu kolamnya yang berukuran tidak terlalu besar. Ada banyak ikan di kolam itu, makanya tadi di sana juga ada orang yang sedang memancing. Sesudah kolam, bagian paling belakang adalah taman kecil yang cantik. Di taman itu ada semacam rumah pohon yang masih belum jadi. Aku mengambil beberapa foto tanaman yang hasilnya bisa dilihat di bawah tulisan ini.


Setelah puas berfoto-foto di sana, kami semua bersiap-siap pulang. Namun, kami mendapat ide untuk jalan-jalan lagi ke bukit Teletubbies. Bukit itu adalah bukit yang berbentuk seperti perbukitan di serial Teletubbies yang mungkin kalian tahu. Tapi saat dicari-cari, kami tidak menemukan arah ke sana. Jadi kami semuapun pulang. Lagipula, saat dicari mamski, ternyata arah ke bukit Teletubbies itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Jadi tidak mungkin untuk mobil ke sana.

Nah, itulah cerita liburan hari ini teman-teman. Nantikan cerita selanjutnya yaa.. Bye-bye… 😊👋🏻



Categories
Uncategorized

Beberapa Tips untuk Mengisi Liburan

Hai semuanyaa… Kalian pada mudik kemana nih lebaran ini? Kalau aku tentu saja ke rumah nenekku di Blitar. Aku berangkat ke rumah nenekku kemarin siang dan sampai di Blitar jam 5 sore.

Nah, kalau kalian belum mudik atau bosan karena nggak ada ide aktivitas selama mudik, aku mempunyai beberapa tips untuk mengisi liburan kalian. Ini diantaranya : 

Categories
Uncategorized

Serunya Bermain Minecraft (2)

Teman-teman, kalian kapan nih mudik lebarannya? Kalau aku sih mungkin masih awal Juli. Awalnya, aku pengennya diantar ke rumah nenekku dan ditinggal mamski yang memang masih kerja sampai tanggal 1 Juli. Tapi setelah dipikir-pikir, tidak apa-apa aku di rumah. Soalnya juga kalau mau buat crafting, main boneka, dan lain-lain bisa langsung ambil. Apalagi juga ada wifi untuk update blog dan main minecraft server… 😅😅😅

Bicara tentang minecraft, entah kenapa beberapa hari ini aku lagi mood banget untuk main minecraft (eh tapi biasanya memang juga mood terus ding kalau sama minecraft 😁). Karena itu, hari ini aku akan membuat posting tentang Serunya Bermain Minecraft (2).

Belakangan aku lebih sering bermain Minecraft yang versi PC atau yang menggunakan laptop. Soalnya, entah kenapa sejak update minecraft yang 0.15.0, minecraft Pocket Edition-ku hanya bisa sekitar 3-4 kali pakai lalu langsung eror dan tidak bisa dimainkan. Jadi mau tidak mau, aku hanya bisa main di laptop.

Awalnya, aku tidak mau main menggunakan laptop karena control-nya aku masih belum terbiasa. Namun setelah mencoba, aku jadi suka dan kumainkan setiap hari 😄 [Note : Sebenarnya aku sudah punya Minecraft PC cukup lama]. Walaupun sudah cukup terbiasa, kalau di Minecraft PC aku lebih suka untuk main di server minecraft. Karena kalau di world sendiri rasanya itu sepii banget. Sampai bikin aku nggak betah deh..